Pages

Bahaya Saus Botolan Kaki Lima

Suka makan bakso, mie ayam, siomay atau batagor di pinggir jalan? berarti Anda tahu saos dalam kemasan botol sebesar botol kecap. Jika benar maka sebaiknya anda hentikan kebiasaan tersebut.


Sejumlah pedagang sayur dan bumbu dapur mengaku cabai, tomat, bawang, dan pepaya yang hampir membusuk masih laku dijual kepada beberapa industri kecil sebagai bahan campuran membuat saos botol yang banyak dijual di pasar tradisional.

“Kami sengaja tidak membuang bumbu dan ubi-ubian yang sudah membusuk itu, sebab masih laku untuk diolah lagi menjadi saos tomat atau saos cabai untuk campuran mie ayam dan masakan lainnya,” kata Rohimah, salah satu pedagang sayur di Pasar Rumput, Jakarta.

Pedagang asal Sragen, Jawa Tengah itu mengatakan, para produsen saos membeli cabai, tomat, dan bawang busuk seharga Rp400-Rp700 per kilogram, sedangkan pepaya, kentang dan ubi-ubian lainnya Rp500-Rp600 per kilogram.

“Meski dibeli dengan harga murah dapat untuk nambah penghasilan. Ya daripada dibuang percuma,” katanya.

Wanita yang sudah tujuh tahun menjadi pedagang sayur dan bahan dapur lainnya itu mengatakan, waktu luangnya kalau sedang sepi pembeli dimanfaatkan untuk memilah-milah puluhan kilogram cabai, tomat, maupun kentang yang sudah membusuk untuk dikumpulkan dan dijual kembali kepada para pembuat saos.

BERAPA HARGA DAN PENDAPATAN terkait yang BUSUK BUSUK?

“Rata-rata sehari saya mendapat tambahan pemasukan dari menjual cabai, kentang, dan bahan masakan lainnya yang sudah membusuk sekitar Rp5.000. Bahkan kalau musim hujan bisa mendapat Rp10.000 – Rp15 000,” katanya.
Hal senada dikatakan Sunarso (54), pedagang buah di Pasar Rumput, pepaya, kesemek, atau buah lainnya yang sudah lembek dan hampir busuk akan dibeli oleh para pembuat saos botol untuk mengentalkan saos yang mereka buat secara manual.

“Sebelumnya, saya tidak tahu kalau buah busuk juga masih ada yang membutuhkan sehingga kalau ada buah-buah yang busuk tetap saya kumpulkan, untuk tambah penghasilan,” ujarnya.

Menurut ayah satu anak itu, dua atau tiga hari sekali para pembuat saos mengambil buah yang sudah disisihkan di kolong meja dagangannya.

Umumnya Saos yang menggunakan bahan-bahan buah-buahan, ubi, cabai dan tomat busuk ini adalah saos tidak bermerk yang sering ditemukan di warung-warung bakso atau mie ayam pinggir jalan.

Saos-saos tersebut bisa saja mengandung zat aditif seperti bahan pengawet, pewarna, penguat rasa (mono sodium glutamat) dan lain sebagainya. Dan alasan itulah yang memicu hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti misalnya dari bahan mono sodium glutamat yang merupakan zat yang sulit dicerna oleh alat cerna manusia, otomatis unsur nutrisi yang lain pencernaannya juga akan terhambat, jika tubuh sudah sulit untuk mendapat asupan gizi
maka jangan heran jika perkembangan otaknya juga lambat. Serta bahan pengawet yang dikonsumsi terus-menerus oleh tubuh bisa mengakibatkan kankerr hati. Hal ini karena bahan pengawet yang bersifat racun bagi tubuh. Dan hati yang tugasnya menetralkan racun di dalam tubuh tidak akan bisa bekerja secara maksimal apabila racun dari saos tersebut terlalu banyak dan terus-menerus.




Selain itu faktor lain adalah ketika saos tersebut dipasarkan bisa saja terjadi perubahan terhadap saos tersebut, bisa karena penyimpanan yang tidak benar, suhu penyimpanan yang salah, ataupun saos tersebut sudah kadaluarsa. Banyaknya saos-saos yang mengandung zat-zat berbahaya beredar di masyarakat karena semakin banyanknya home industri yang bermunculan yang tidak memakai aturan yang benar untuk membuat saos,
yang pada akhir-akhir ini banyak kita ketahui investigasi saos yang tidak berlabel ataupun labelnya hanya menggunakan sablon biasa terbuat dari bahan pepaya yang hampir busuk bukan tomat segar yang kemudian dicampur dengan bahan pengawet mayat yaitu formalin sehingga awet dan rasanya yang cenderung gurih dari penyedap kain batik yang sangat tidak aman untuk tubuh dan kalau membuat saos sambal dari sisa cabe yang sudah tidak segar terkadang tercampur ULAT atau BELATUNG!!.

Pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikanperaturan tentang batasan dalam pembuatan saos itu sendiri serta melakukan beberapa kali razia terhadap saos yang mengandung zat-zat berbahaya, seperti pewarna, pengawet, dan msg. BPOM juga mengeluarkan peraturan dalam Pasal 26 Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 722/Menkes/PER/IX/88. Pasal itu menyebutkan kandungan natrium benzoat yang diperbolehkan dalam suatu produk, adalah maksimal 600mg/kguntuk produk kecap, sementara untuk aneka saos maksimal 1.000 mg/kg.

Beberapa Jenis/Macam Bahaya Gangguan Akibat Kebanyakan Makan Saus/Saos :

1. Penyakit Kanker

Di dalam saos terdapat logam berat pada asam benzoat yang berfungsi sebagai bahan pengawet agar tidak mudah basi/busuk saosnya.

2. Alergi / Iritasi Tenggorokan / Radang Tenggorokan

Seseorang bisa saja kena radang teggorokan akibat makan saos kerena asam benzoat dan kandungan lainnya bisa saja merupakan pemicu alergi atau iritasi pada tenggorokan kita, terlebih pada anak-anak.

3. Memicu Asma Parah

Anak kecil yang punya bakat asma bisa mudah sesak napas karena dipicu oleh zat-zat pada saos. Orang dewasa pun mungkin saja bisa sensitif pada saus.

4. Gangguan Sistem Ekskresi (Sistem Pembuangan)

Organ tubuh manusia bisa dirusak oleh zat-zat pada saus seperti ginjal dan menyebabkan masalah pencernaan lain yang cukup mengganggu.

Dan Masih Banyak Lagi.!

4 komentar:

Dina mengatakan...

Waw. Takut jugaa

Septian Fajar Nugraha mengatakan...

Masa sih!!

Septian Fajar Nugraha mengatakan...

Tapi kaga tuh!!

12345 mengatakan...

@Dina : Ia
@Pirasto : Bener tauu.. :p

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

About Me

Foto Saya
12345
About Me
Lihat profil lengkapku