Pages

Keajaiban Adzan

Coba Kita amati. Mengapa kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras Dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ' SAKARATUL MAUT'.

Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: 'Hendaklah Kamu mendiamkan diri ketika adzan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya. ' Ini jelas menunjukkan, Kita disarankan agar mendiamkan diri, jangan berkata apa-apa pun sewaktu adzan berkumandang .

Sebagai orang beragama Islam Kita wajib menghormati adzan banyak fadhilatnya . Jika lagu Kebangsaan Kita diajar agar berdiri tegak Dan diamkan Diri. Mengapa ketika adzan Kita tidak boleh mendiamkan diri? Lantas siapa yang berbicara ketika adzan, Allah akan kelukan lidahnya ketika nazak .

Kita takut dengan Kelunya lidah Kita semasa ajal hampir tiba maka Kita tidak dapat mengucap kalimah 'Lailahaillallah' yang mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika Nyawanya akan dicabut Allah dgn izinNya menjanjikan Syurga untuk mereka.

Dari itu marilah kita sama-sama menghormati adzan dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu semasa nyawa kita sedang dicabut. 'Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah 'Lailahaillallah' semasa sakaratul maut menghampiri kami... ' Amin... amin.. amin Yarobbala'lamin. .' Sesuatu yang tak pernah terjangkau di akal fikiran ku ini. Subhanallah.



Ketahuilah bahawa pada setiap waktu, ribuan bilal di merata dunia akan mengalunkan adzan, mengakui 'Bahawa Allah Saja Yang Patut Disembah, dan 'Nabi Muhammad Adalah Rasul Allah.' Diawali dengan Indonesia yang terletak dibahagian timur dengan ratusan kepulauan-nya dan jumlah penduduknya sebanyak 180 juta.

Sebaik masuk waktu Subuh, Adzan mulai berkumandang dari kawasan ini dengan ribuan Bilal yang akan melaungkan Ke-Agungan Allah S..W.T Dan Nabi Muhammad S.A.W.adzan berkumandang di wilayah Indonesia bagian Timur yang diawali dari Papua, ia kemudian bergerak perlahan ke daerah sekitarnya hingga melebar sampai Pulau Maluku dan Sulawesi.

Selanjutnya, adzan berkumandang di Makassar, ia akan segera disambut di wilayah Flores, Mataram, Lombok, dan Denpasar, kemudian Balikpapan, Tarakan, Samarinda, dan Banjarmasin.

Belum selesai adzan didengungkan di kepulauan Kalimantan, ia akan segera disambut azan di Banyuwangi hingga Surabaya. Terus bergerak hingga sampai di Jakarta. Selanjutnya, ia makin meluas hingga Aceh..

Belum alunan Adzan merata Indonesia selesai, dimulai pula di Malaysia,Berikutnya di-Burma dan dalam waktu satu jam selepas Adzan dialunkan di-Jakarta, tiba giliran Dacca di Bangladesh.

Begitu adzan berakhir di Bangladesh, ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian, terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Perbedaan waktu dikota-kota Pakistan adalah 40 menit jadi dalam jangka waktu ini, Adzan akan berkumandang diseluruh Pakistan.

Belum berakhir di-Pakistan,Adzan akan bermula pula di Afghanistan dan Muscat.Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Dalam jangka waktu ini, Adzan akan berterusan dikumandangkan di UAE, Makkah, Madinah,Yaman , Kuwait dan Iraq(timur tengah).adzan berlanjut ke Afrika, Eropa, dan Amerika.Proses ini berterusan sehingga ke pantai timur Atlantik.

Jarak masa Adzan mula dialunkan di Indonesia sehingga ke pantai timur Atlantik adalah sembilan setengah jam.sebalum Adzan Subuh berkumandang di pantai Timur Atlantik, Adzan Zuhur kini sudah mulai di kumandangkan di Indonesia dan bergerak lagi hingga ke arah barat.Ini berterusan bagi setiap waktu shalat, tidak putus-putus.SUBHANALLAH.Inilah fenomena adzan. Ia akan terus bergerak hingga hari kiamat tiba. Dari satu tempat menuju tempat lainnya secara estafet, ia memberikan makna bahwa selama bumi ini berputar, kalimat Allah senantiasa berkumandang di angkasa raya.Kalaulah setiap kawasan boleh memasang pengeras suara, akan bergetar satu dunia dengan alunan Adzan yang tidak putus-putus. Allahu Akhbar!.

Keajaiban azan
Tak hanya fenomena, lafal adzan yang berisi kalimat tauhid mampu menggugah sebagian pendengarnya. Dengan suara yang merdu, jernih, dan penuh penghayatan, adzan mampu memberi hikmah dan hidayah bagi sekelompok orang. Beberapa di antaranya bahkan masuk Islam karena seringnya mendengar adzan. Tak hanya terbatas pada waktu dan kondisi tertentu, seseorang yang dibukakan hidayah hatinya oleh Allah bisa mendengarkan suara adzan kendati berada di atas ketinggian.

Itulah yang dialami Yenni Farida. Ia justru mendengar seruan adzan saat berada di atas pesawat pada ketinggian sekitar 3000-3600 kaki dari permukaan laut. Konon, Neil Armstrong pernah mendengar kalimat serupa ketika sedang berada di bulan. Namun, kebenaran Neil Armstrong ini masih banyak diperdebatkan khalayak.

Tak hanya mereka, Wahyu Soeparno Putro dan Cicha Koeswoyo akhirnya memeluk Islam karena mendengar kesyahduan dan kerinduan hatinya pada kalimat tauhid itu. Bahkan, banyak mualaf lainnya yang juga akhirnya memeluk agama Islam dari azan. Inilah keajaiban azan, kalimat tauhid, penyeru umat untuk segera melaksanakan shalat.

Namun demikian, ternyata ada sekelompok orang yang 'rupanya kurang senang' dengan seruan adzan ini. Bahkan, tak jarang ada yang marah dan menggugat lantunan adzan yang diperdengarkan dari pengeras suara yang terdapat di menara-menara masjid, mushala, atau lainnya. Mereka merasa terusik dengan lantunan tauhid tersebut. Bahkan, hanya gara-gara pengeras suara yang mereka anggap berlebihan akhirnya merusak silaturahim di antara umat.

Itulah yang pernah dikemukakan seorang menteri di Maroko yang meminta masjid-masjid di negara Muslim itu untuk mengatur waktu kumandang adzan. Menurut menteri perempuan yang bernama Nazha Shaqli itu, azan yang dikumandangkan saat waktu istirahat (Subuh) mengganggu para wisatawan. Namun, permintaan itu ditolak menteri wakaf Maroko yang menyatakan bahwa hal itu merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk memanggil saudaranya agar segera mengerjakan shalat.

''Hanya orang-orang yang telah ditutup telinganya oleh Allah yang merasa terganggu. Apalagi, perbedaan waktu antara satu daerah dan daerah lain tentu tidak memungkinkan azan dikumandangkan secara bersamaan,'' terang Ahmad Taufik yang menjabat sebagai menteri wakaf dan agama, Maroko.

Di Indonesia pun terjadi hal serupa. Sekelompok umat Islam yang tinggal di sekitar masjid dan mushala juga ada yang merasa terganggu dengan lantunan kalimat tauhid yang diserukan oleh muazin melalui pengeras suara di masjid dan mushala.

Sebuah buku yang ditulis berdasarkan hasil diskusi kelompok anak muda Muslim mengenai azan dengan judul Islam tanpa TOA, seolah menyindir para muazin yang melantunkan kalimat tauhid sebagai pertanda waktu shalat.

Benarkah suara adzan yang dilantunkan melalui pengeras suara mengganggu istirahat warga? Bukankah sesuatu yang baik harus disampaikan dan diserukan? Kurang bijaksanakah ketika Rasulullah memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan azan di puncak menara untuk memanggil umat Islam agar segera shalat sehingga suaranya bisa terdengar di mana-mana?

Hanya orang-orang yang tertutup hatinya yang enggan menerima hidayah Allah. Mungkin, sangat tepat Allah berfirman bahwa mereka punya mata, namun tak pernah digunakan untuk melihat; punya telinga, namun tak mau mendengar; dan punya hati, namun hatinya telah tertutup. ''Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi.'' (Alfurqan ayat 44, Al-A'raf ayat 179, dan Albaqarah ayat 171). Na'udzubillah.

Semoga Allah membukakan pintu hati umat manusia sehingga lapang dada menerima firman-firman Allah..

From Kaskus 

0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

About Me

Foto Saya
12345
About Me
Lihat profil lengkapku